Sabtu, 08 September 2018



Hallo temen-temen

Jadi ceritanya, 2 bulanan yang lalu, gue sempet discuss sama (mbak Jule) di Wa, biasalah obrolan ringan seorang adik dengan mbak nya, tapi seringan-ringan nya obrolan kita, biasanya bakalan jadi judul tulisan baru di blog, terutama blog gue. hahaha

Kali ini gue mau bahas tentang menjadi seorang fans, sesuai dengan judul. Jadi topic ini lumayan hangat banget dengan kehidupan kita sehari-hari. Gue rasa, mayoritas orang-orang yang ada di sekeliling kita pasti punya idola, dimana kali ini gue gak akan membahas idola yang udah pasti jadi idola kita yah (nabi Muhammad dan para sahabat). Idola yang akan gue bahas ialah orang-orang yang (maybe) mereka sekarang masih hidup. Entah itu musisi, akademisi, ustadz, dsb.

Contoh mudahnya ialah temen-temen gue dikantor, bapak-bapak muda itu rasanya punya idola seperti klub bola, atau para hero di film-film nya marvel atau DC. Ketika gue SMA, gue juga punya temen yang ternyata sekarang dia jadi salah satu admin fanbase youtuber, otomatis gue yakin dia seorang fans nya youtuber tsb.

Berbicara tentang idola, dulu banget sekitar tahun 2012 atau 2013, gue pernah nulis blog tentang Raef VS Jasond Chen, kalian kenal mereka gak? Jadi dua-duanya adalah seorang musisi, yang satu lebih ke islami (raef) dan yang satu lagi Chinese-Amerika. Gue ngikutin mereka dari tahun-tahun segitu, cuman dulu masih di tahap menikmati semua karya-karya mereka, tanpa tahu kehidupan pribadi nya. Kalau gak salah dulu belum booming yang namanya Instagram, jadi cuma dengerin karya mereka by youtube aja, gatau tentang real life mereka sehari-hari, dan itu beda banget dengan sekarang, dimana ketika kita suka sama seseorang entah itu musisi, artist, atau siapapun kita bisa lihat real life mereka setidaknya dari sosmed nya.

Tapi beberapa tahun kebelakang, ada satu sosok perempuan yang gue akui, gue menyukai nya (ngefans). Kalian kenal Gitasav? Seorang youtuber-selebgram-blogger-author ‘rentang kisah’, kalau kenal (ngertilah bagaimana keren nya doi). Bagi gue, gitasav itu paket lengkap seorang influencer masa kini, dan gue suka banget sama pola pikir nya (menarik). Meskipun gak semua yang kak gita utarakan gue setuju, kadang sering banget gak setuju dengan beliau, tapi biasanya kegantungan itu bakalan jadi bahan diskusi gue dengan sahabat gue di Malang
yang namanya Aisyah. Haha semoga bukan ghibah ya syah yang kita omongin by telp wkwkwkw.


Eia Btw, kalau dipikir-pikir, ketika kita menjadi seorang penggemar, emang kita harus selalu support apa yang dia lakukan ya? Emang kita harus setuju dengan semua statement dia? Dan yang terpenting apakah kita harus tahu 24/7 kehidupan pribadi dia?
Gue rasa gak gitu ya konsep seorang penggemar yang baik. Kalau menurut gue, menjadi seorang penggemar ialah kita bisa menjadi supporting system nya dia, kalau gue pribadi ialah paling minimal mengapresiasi karya-karya nya.

Cuman harus ada yang digaris bawahi, terkait Fanatisme. Menjadi seorang penggemar, kita itu harus cerdas, dan lebih baik tidak fanatic. Terlebih dia juga manusia yang sama dengan kita, ditulisan gue yang (tidak penting berteman di dunia nyata) gue pernah membahas tentang euphoria yang cukup berlebihan terkait seseorang yang di notice idola nya, mungkin ketika gue nulis itu, gue belum mengalami yang mereka rasakan, tapi beberapa minggu yang lalu gue tau rasanya ketika bisa di notice sama idola kita. Seneng sih, cuman harus tetep ada rem nya. haha

Boleh gue cerita sedikit, tentang seseorang yang gue rasa gue suka sama dia, lebih dari gue suka sama gitasav. Hmm gimana ya, beda gitu loh. Kalau suka sama ka gita karena pola pikirnya dan dia begitu menginspirasi, kalau sama perempuan ini, hmm gimana ya? Dia bisa bikin mood gue berubah, yang dari jelek ke seneng karena ngeliat dia.

Kalian kenal Ghea Indrawari?
Perempuan usia 20 tahun, lulusan ajang pencarian bakat , Top 5 Indonesian Idol dan baru banget ngeluarin single yang judulnya “Rinduku”. Kalau ditanya “kenapa, ade suka sama Ghea?” gue kadang bingung gitu jawabnya wkwkw. Soalnya baru kali ini suka sama penyanyi, selain dari karakter suara yang dia punya, tapi pribadi nya yang menarik hehe. Dia punya fanbase namanya (ghealways), dan kata aisyah ketika gue telfonan kemarin “kamu itu, udah jadi ghealways de, sejak ghea awal-awal di Idol, meskipun tidak tertulis kamu follow account ghealways official” wkwkw



Lucu juga sih, gue gak pernah ada di fase seperti ini. Menjadi seorang fans dimana gue datang sendirian, ketika dia nyanyi di sebuah café, dan baru kali itu gue beneran liat ghealways garis keras, dan mayoritas cowok-cowok yang wagelaseh, mereka fans parahnya Ghea haha

Back to topic, ada satu hal yang penting buat kita tahu terkait menjadi seorang penggemar, ketika yang kita idolakan ternyata berbuat salah, atau banyak hal yang menurut kita gak sama dan sering terbentur dengan kita. Baiknya kita tidak mengikuti dia, karena kita menyukainya. Terlebih kalau itu principal.

Menjadi seorang penggemar, kita punya hak dan bebas-bebas aja kok untuk tidak selalu mendukung atau sepakat dengan apa yang idola kita lakukan. Tapi jangan sampai kekecewaan yang datang, membuat kita jadi seorang haters.

Kalau kita masih belum bisa seperti itu, ya jangan jadi seorang penggemar. Cukup menikmati karya-karya nya aja, (b aja), dan yang terpenting jika kita memutuskan untuk menjadi seorang penggemar, please being a good fan. Support dan apresiasi mereka karena karya-karya nya, dan jangan terlalu mengurusi urusan pribadi nya, gampangnya kita aja yang bukan siapa-siapa gak suka ada yang sok ikut campur sama kehidupan pribadi kita, apalagi mereka yang udah capek-capek buat karya sebaik mungkin untuk kita, tapi kita sering buat spekuasi-spekulasi yang sebenernya sama aja yang dilakukan seorang haters.

Dan yang terakhir, menjadi seorang penggemar atau seseorang yang b aja terhadap idola itu adalah sebuah pilihan. Tidak ada jaminan apa yang kita pilih akan selalu menuruti apa yang kita mau, tidak ada jaminan idola kita akan selalu seperti yang kita inginkan, mereka adalah manusia dan kita adalah manusia, jadilah manusia yang memiliki lebih banyak quota positif, agar ketika nanti banyak benturan-benturan, kita tidak terlalu khawatir dan jadi pusing sendiri. Hahaha

Sekian cerita ade about being a fan, semoga ada manfaat yang bisa diambil, dan mari kita berdiskusi dibawah (kolom komentar) kalau ada sesuatu yang perlu dibahas lagi

Thankyou for reading all.. see you <3





































4 komentar:

  1. Setuju nih sama tulisannya mbak. Soale ada sih temenku yang menurutku agak berlebihan buat suka sama idolanya. Mungkin nnti dia akan berada pada tahap sadar sih, paham. Soale aku mantan fans berat hehe....
    Benar, kita tidak memkasakan idola kita seperti apapun mau kita ke dia :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hello verwati,
      thankyou sudah mampir dan baca ya :))

      hmm.. coba temennya dikasih link tulisan ini, kali aja bisa sadar. hehehe

      Hapus
  2. Iya ini bener bgt sih. Apalagi di statement 'ngefans boleh aja, tapi jangan sampe ngatur2 kehidupan pribadi sang idola'. nah tapi aku mau nanya ka, kalo seseorang itu fanatik sm idolanya (cowo) like kaka tau lah kpopers2 jaman skrg yg kaya gitu (?) menurut kk gmna? wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. boleh, dengan syarat tidak berlebihan.
      jangan sampai berhalusinasi yang berlebihan karena ditakutkan terkena serangan kejiwaan wkakakaka

      Hapus

Ade Sofiarani . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates