About being a fan
Hallo temen-temen
Jadi ceritanya, 2 bulanan yang lalu, gue sempet discuss sama (mbak
Jule) di Wa, biasalah obrolan ringan seorang adik dengan mbak nya, tapi
seringan-ringan nya obrolan kita, biasanya bakalan jadi judul tulisan baru di
blog, terutama blog gue. hahaha
Kali ini gue mau bahas tentang menjadi seorang fans, sesuai dengan
judul. Jadi topic ini lumayan hangat banget dengan kehidupan kita sehari-hari.
Gue rasa, mayoritas orang-orang yang ada di sekeliling kita pasti punya idola,
dimana kali ini gue gak akan membahas idola yang udah pasti jadi idola kita yah
(nabi Muhammad dan para sahabat). Idola yang akan gue bahas ialah orang-orang
yang (maybe) mereka sekarang masih hidup. Entah itu musisi, akademisi, ustadz,
dsb.
Contoh mudahnya ialah temen-temen gue dikantor, bapak-bapak muda
itu rasanya punya idola seperti klub bola, atau para hero di film-film nya
marvel atau DC. Ketika gue SMA, gue juga punya temen yang ternyata sekarang dia
jadi salah satu admin fanbase youtuber, otomatis gue yakin dia seorang fans nya
youtuber tsb.
Berbicara tentang idola, dulu banget sekitar tahun 2012 atau 2013,
gue pernah nulis blog tentang Raef VS Jasond Chen, kalian kenal mereka gak?
Jadi dua-duanya adalah seorang musisi, yang satu lebih ke islami (raef) dan
yang satu lagi Chinese-Amerika. Gue ngikutin mereka dari tahun-tahun segitu,
cuman dulu masih di tahap menikmati semua karya-karya mereka, tanpa tahu
kehidupan pribadi nya. Kalau gak salah dulu belum booming yang namanya
Instagram, jadi cuma dengerin karya mereka by youtube aja, gatau tentang real
life mereka sehari-hari, dan itu beda banget dengan sekarang, dimana ketika
kita suka sama seseorang entah itu musisi, artist, atau siapapun kita bisa
lihat real life mereka setidaknya dari sosmed nya.
Tapi beberapa tahun kebelakang, ada satu sosok perempuan yang gue
akui, gue menyukai nya (ngefans). Kalian kenal Gitasav? Seorang
youtuber-selebgram-blogger-author ‘rentang kisah’, kalau kenal (ngertilah
bagaimana keren nya doi). Bagi gue, gitasav itu paket lengkap seorang
influencer masa kini, dan gue suka banget sama pola pikir nya (menarik).
Meskipun gak semua yang kak gita utarakan gue setuju, kadang sering banget gak
setuju dengan beliau, tapi biasanya kegantungan itu bakalan jadi bahan diskusi
gue dengan sahabat gue di Malang
yang namanya Aisyah. Haha semoga bukan ghibah ya syah yang kita
omongin by telp wkwkwkw.
Eia Btw, kalau dipikir-pikir, ketika kita menjadi seorang
penggemar, emang kita harus selalu support apa yang dia lakukan ya? Emang kita
harus setuju dengan semua statement dia? Dan yang terpenting apakah kita harus
tahu 24/7 kehidupan pribadi dia?
Gue rasa gak gitu ya konsep seorang penggemar yang baik. Kalau
menurut gue, menjadi seorang penggemar ialah kita bisa menjadi supporting
system nya dia, kalau gue pribadi ialah paling minimal mengapresiasi
karya-karya nya.
Cuman harus ada yang digaris bawahi, terkait Fanatisme. Menjadi
seorang penggemar, kita itu harus cerdas, dan lebih baik tidak fanatic.
Terlebih dia juga manusia yang sama dengan kita, ditulisan gue yang
(tidak penting berteman di dunia nyata) gue pernah membahas tentang euphoria yang cukup berlebihan
terkait seseorang yang di notice idola nya, mungkin ketika gue nulis itu, gue
belum mengalami yang mereka rasakan, tapi beberapa minggu yang lalu gue tau
rasanya ketika bisa di notice sama idola kita. Seneng sih, cuman harus tetep
ada rem nya. haha
Boleh gue cerita sedikit, tentang seseorang yang gue rasa gue suka
sama dia, lebih dari gue suka sama gitasav. Hmm gimana ya, beda gitu loh. Kalau
suka sama ka gita karena pola pikirnya dan dia begitu menginspirasi, kalau sama
perempuan ini, hmm gimana ya? Dia bisa bikin mood gue berubah, yang dari jelek
ke seneng karena ngeliat dia.
Kalian kenal Ghea Indrawari?
Perempuan usia 20 tahun, lulusan ajang pencarian bakat , Top 5
Indonesian Idol dan baru banget ngeluarin single yang judulnya “Rinduku”. Kalau
ditanya “kenapa, ade suka sama Ghea?” gue kadang bingung gitu jawabnya wkwkw.
Soalnya baru kali ini suka sama penyanyi, selain dari karakter suara yang dia
punya, tapi pribadi nya yang menarik hehe. Dia punya fanbase namanya
(ghealways), dan kata aisyah ketika gue telfonan kemarin “kamu itu, udah jadi
ghealways de, sejak ghea awal-awal di Idol, meskipun tidak tertulis kamu follow
account ghealways official” wkwkw
Lucu juga sih, gue gak pernah ada di fase seperti ini. Menjadi
seorang fans dimana gue datang sendirian, ketika dia nyanyi di sebuah café, dan
baru kali itu gue beneran liat ghealways garis keras, dan mayoritas cowok-cowok
yang wagelaseh, mereka fans parahnya Ghea haha
Back to topic, ada satu hal yang penting buat kita tahu terkait
menjadi seorang penggemar, ketika yang kita idolakan ternyata berbuat salah,
atau banyak hal yang menurut kita gak sama dan sering terbentur dengan kita.
Baiknya kita tidak mengikuti dia, karena kita menyukainya. Terlebih kalau itu
principal.
Menjadi seorang penggemar, kita punya hak dan bebas-bebas aja kok
untuk tidak selalu mendukung atau sepakat dengan apa yang idola kita lakukan.
Tapi jangan sampai kekecewaan yang datang, membuat kita jadi seorang haters.
Kalau kita masih belum bisa seperti itu, ya jangan jadi seorang
penggemar. Cukup menikmati karya-karya nya aja, (b aja), dan yang terpenting
jika kita memutuskan untuk menjadi seorang penggemar, please being a good fan.
Support dan apresiasi mereka karena karya-karya nya, dan jangan terlalu
mengurusi urusan pribadi nya, gampangnya kita aja yang bukan siapa-siapa gak
suka ada yang sok ikut campur sama kehidupan pribadi kita, apalagi mereka yang
udah capek-capek buat karya sebaik mungkin untuk kita, tapi kita sering buat
spekuasi-spekulasi yang sebenernya sama aja yang dilakukan seorang haters.
Dan yang terakhir, menjadi seorang penggemar atau seseorang yang b
aja terhadap idola itu adalah sebuah pilihan. Tidak ada jaminan apa yang kita
pilih akan selalu menuruti apa yang kita mau, tidak ada jaminan idola kita akan
selalu seperti yang kita inginkan, mereka adalah manusia dan kita adalah
manusia, jadilah manusia yang memiliki lebih banyak quota positif, agar ketika
nanti banyak benturan-benturan, kita tidak terlalu khawatir dan jadi pusing
sendiri. Hahaha
Sekian cerita ade about being a fan, semoga ada manfaat yang bisa
diambil, dan mari kita berdiskusi dibawah (kolom komentar) kalau ada sesuatu
yang perlu dibahas lagi
Thankyou for reading all.. see you <3
Setuju nih sama tulisannya mbak. Soale ada sih temenku yang menurutku agak berlebihan buat suka sama idolanya. Mungkin nnti dia akan berada pada tahap sadar sih, paham. Soale aku mantan fans berat hehe....
BalasHapusBenar, kita tidak memkasakan idola kita seperti apapun mau kita ke dia :)
Hello verwati,
Hapusthankyou sudah mampir dan baca ya :))
hmm.. coba temennya dikasih link tulisan ini, kali aja bisa sadar. hehehe
Iya ini bener bgt sih. Apalagi di statement 'ngefans boleh aja, tapi jangan sampe ngatur2 kehidupan pribadi sang idola'. nah tapi aku mau nanya ka, kalo seseorang itu fanatik sm idolanya (cowo) like kaka tau lah kpopers2 jaman skrg yg kaya gitu (?) menurut kk gmna? wkwkwk
BalasHapusboleh, dengan syarat tidak berlebihan.
Hapusjangan sampai berhalusinasi yang berlebihan karena ditakutkan terkena serangan kejiwaan wkakakaka