Bismillah..
apa kabar? para pembaca, para penikmat tulisan, para blogger tentunya :')

Kali ini gue mau cerita tentang sebuah adab, 
Jadi, ceritanya waktu itu di sebuah group whatsapp, gue menemukan percakapan yang menurut gue gak seharusnya seperti itu
Kronologinya waktu itu, di group tersebut  sedang membahas sebuah acara yang sedang berlangsung saat itu juga, dan salah satu orang di group itu juga sedang menghadiri acara tersebut, ditambah penyelenggara acara juga ada di group yang sama.

Dan ketika gue juga ada di group itu, gue menyaksikan salah seorang yang kita sebut saja namanya Hazaz, jadi si Hazaz ini bener-bener buat group itu rame dengan kritikan dia yang mengeritik acara itu, disitu gue kaya ngerasa sifatnya Hazaz itu kurang pas, harusnya kalau dia mengkritik, kritiknya jangan langsung ke group, tapi ke penyelenggara yang jelas-jelas bisa dia contact.\

Kritikan si Hazaz ini, membuat salah satu penyelenggara acara di group itu langsung keluar dan merasa malu, disitu gue langsung berfikir
Apakah ini? sebuah adab dalam mengkritik?
Meskipun,  Umar bin Khatab pernah bilang "Orang yang paling aku sukai, adalah dia yang menunjukkan kesalahanku". Tapi, bukankah lebih baik jika menunjukkan kesalahannya bisa secara personal, tidak harus diperlihatkan ke orang banyak?

Seperti, kata Imam syaf'i :
"Barangsiapa yang menasehati saudaranya berduaan saja, maka itulah nasehat. Dan barangsiapa yang menasehatinya, di depan orang banyak, maka sebenernya ia mempermalukannya"

Bukankah dalam ukhuwah ini kita diajari akan rasa berkasih sayang terhadap saudara kita? kenapa terkadang hal-hal yang seharusnya bisa kita hindari, malah menjadi menyakitkan??