Minggu, 26 Mei 2019



Bismillahirrohmanirohim..

Tidak terasa bulan istimewa yang hanya Allah berikan sekali dalam setahun begitu cepat berlalu, sebelas bulan kita selalu berdoa di setiap sholat-sholat kita "Ya Rabb pertemukanlah saya pada bulan Ramadhan" dan ketika bulan yang kita doakan datang kita seringkali lupa akan doa-doa kita selama ini. Kita terlalu 'biasa' menjalaninya, padahal tidak perlu dihitung berapa banyak pahala yang akan Allah lipat gandakan jika kita bisa powerful beribadah di bulan Ramadan.

Sekarang sudah di masa 10 hari terakhir bulan Ramadan tentunya tidak akan terasa begitu lama bagi orang-orang yang ingin cepat-cepat lebaran, tapi begitu menyedihkan bagi orang-orang yang ingin memeluk Ramadan seerat-eratnya.

***

Awal Ramadan kemarin, gue sempet ikut kajian ustadz Nuzul Dzikri di Blok M, dan tema yang dibahas ialah "Sebab-sebab kegagalan di Ramadan" awalnya setelah ikut kajian niatnya gue bakalan langsung review isi kajiannya disini, tapi qadarullah baru sempet sekarang, semoga tidak terlambat karena yang penting niatnya sudah tersampaikan.

Tulisan kali ini terinspirasi 100% dari kajian ust Nuzul, semoga ada manfaat yang teman-teman bisa petik.

Ustadz Nuzul mengawali kajian dengan menyampaikan hadits yang berbunyi
"Betapa banyak orang yg berpuasa dan jarang dari puasanya hanyalah lapar dan dahaga" (Al-Hadist) 

Berangkat dari hadits ini, diawal Ramadan gue semakin yakin kalau selemah-lemahnya puasa ialah tidak kuat menahan lapar dan haus, inget ya selemah-lemahnya puasa, jadi kalau di tengah hari bolong digoda dengan minuman dan makanan sih rasanya udah bisa ceklist, cuman ya emang ya setan itu tetepan ada, ada aja godaan-godaan lain seperti ghibah dll

Dan ustadz juga tidak lupa menyampaikan, bahwa yang 'Gagal Ramadan itu banyaaaakk sodara-sodara'  tidak sedikit yang Ramadannya tidak dapat ampunan, tidak dapat pintu surga yang bernama Rayyan, tidak dapat berkahnya Ramadan. Beliau juga bilang, bukan sedikit manusia yang sholat tarawih dan qiyamulailnya hanya dapat lelah dan ngantuk semata.

Terus yang paling bikin gue ngeri, ketika beliau bilang 'Gagal Ramadan = Celaka!' hina dunia dan hina di akhirat. Itulah orang-orang yang ketika Ramadan berakhir dosa-dosanya belum diampuni oleh Allah Swt, terus juga kalau kita Gagal Ramadan akan membawa kita pada mimpi buruk di akhirat dan kecelakaan pada kehidupan dunia. Ngeri gak lo? gue sih merinding banget pas denger ini.

Beliau juga bilang, Ramadan itu hadir bukan tanpa resiko. Maksudnya apa?
Jadi gini ketika Ramadan datang, kita sebagai hamba yang selama ini berdoa minta dipertemukan dengan Ramadan harus mampu memanfaatkan Ramadan dengan sebaik-baiknya dan tidak boleh disia-siakan.

So, apa sih yang bikin banyaknya orang-orang gagal ketika Ramadan? Padahal kita tau di bulan Ramadan pintu neraka ditutup dan pintu surga dibuka.

1. LUPA BERTAWAKKAL/BERGANTUNG/MEMINTA PERTOLONGAN KEPADA ALLAH SWT

Ketika Ramadan datang kita seringkali sombong, seperti 'ya gue juga tahun lalu udah ketemu Ramadan, gue udah taulah apa aja yang harus gue lakukan di bulan Ramadan' atau 'paling ya Ramadan bakalan gitu-gitu aja, gak bedalah sama tahun lalu'. Astaghfirullah, kita seringkali meringankan Ramadan, padahal ustadz-ustadz kita, ulama-ulama kita, mempersiapkan Ramadan itu begitu lamanya, ada yang 6 bulan, 3 bulan, minimal 1 bulan. Di beberapa majlis ilmu, 6 bulan sebelum Ramadan sudah digelar kajian fiqh puasa, agar apa? Agar ketika Ramadan datang kita siap menjalaninya. Dan yang paling penting, 'Seringkali ketika Ramadan datang kita lupa meminta hidayah dan petunjuk dari Allah'.

Ibnu Qayyim pernah mengatakan
"Tawakal adalah setengah agama. Setengahnya lagi adalah kembali kepada Allah. Karena agama kita isinya 2 hal besar, yakni Isti'anah (meminta pertolongan Allah) dan Ibadah. Dan tawakal itulah isti'anah. Dan meminta pertolongan Allah itu ibadah."

Mu'adz juga pernah bertanya kepada Rasul tentang amalan yang bisa memasukkannya ke dalam syurga, nabi menjawab "Mu'adz anda bertanya masalah besar (masuk syurga), tapi mudah bagi orang yg dimudahkan/ditolong oleh Allah."

Maka, sebelum Ramadan pergi dan tidak pernah ada jaminan kita bisa menyelesaikan Ramadan tahun ini apalagi bertemu dengannya di tahun depan, maka jangan lupa untuk minta sama Allah, minta agar hati kita dilapangkan, minta agar kita terhindar dari perasaan sombong, minta agar kita terus bisa Allah berikan pertolongan. Minta sama Allah :'(. Kita itu bukan manusia yang kuat, manusia yang lemah oleh karena itu hanya kebodohanlah yang membuat kita mengandalkan diri kita sendiri dalam menjalani Ramadan, maka tidak lain yang bisa kita lakukan ialah minta dan minta sama Allah agar kita diberikan pertolongan.

terakhir untuk point pertama, ustadz Nuzul juga bilang
"Tidak ada yang sanggup dengan Ramadan kalau bukan karena pertolongan Allah. Bukan karena kekuatan kita tapi karena pertolongan Allah. "

2. TIDAK MEMILIKI AGENDA DI BULAN RAMADAN BEGITUPUN YANG PUNYA AGENDA TIDAK KOMITMEN MENJALANKANNYA

Ramadan itu bulan yang sibuk, kita seringkali lupa kalau kita sudah punya agenda yang harus kita jalani di bulan ini. Ustadz Hanan Attaki juga pernah bilang, jika travelling saja ada itenarary yang harus kita patuhi, maka begitupun dalam Ramadan seharusnya juga kita patuh akan semua agenda yang udah kita buat, sholat qiyamulail, sahur, sholat qobliah, sholat wajib, almatsurat, tilawah, sholat dhuha, sedeqah, zakat,  sholat tarawih, dan semua agenda-agenda ibadah yang sangat banyak yang bisa kita lakukan di bulan Ramadan. Mumpung masih ada waktu sebelum 1 syawal, ayo yang belum punya agenda untuk memaksimalkan Ramadan kita buat sekarang juga, dan bagi yang sudah buat tapi terhalang hantu malas, mari kita komitmen, mari kita kencangkan ikat pinggang untuk bisa maksimal, karena jika kita lalai akan waktu kita di bulan Ramadan, kita bisa celaka.

3. LUPA MEMPERHATIKAN MASALAH HATI

Kata Ustadz Nuzul "Allah menjanjikan ampunan pada orang yang kriterianya karena 'iman'. Iman adalah amalan hati. "

Maka orang yg tidak memainkan hati pada saat berpuasa tidak mendapat ampunan. Bentuk memainkan hati diantaranya senang dengan datangnya Ramadan, senang menjalankannya sampai tidak terasa, dan senantiasa mengharap pahala dan rahmat dari Allah Swt.

Teman-teman, bersyukurlah kita berada di negara yang mayoritas menjalankan ibadah puasa dengan pembagian waktu yang memudahkan kita. Maka bergembiralah dalam menjalankan setiap ibadah dan amalan-amalannya. 

Jangan hanya mengandalkan amalan fisik dalam Ramadan, tapi juga amalam hati. Ikhlaslah. Imanan wakhtisaban. 

4. MEMASUKI RAMADAN DENGAN MEMBAWA DOSA-DOSA DAN TIDAK MEMBAWA AMPUN

Ya Rabb, kita seringkali lalai akan begitu banyak dosa-dosa yang kita perbuat setiap waktu, bahkan di bulan suci ini kitapun tak lepas dari dosa-dosa yang kadang tidak pernah kita sadari, dan fyi yang buat kita lemah dan lemas menjalankan ibadah sebenarnya ialah karena dosa kita, bukan karena fisik kita. Maka tak lain dan tak bukan, Kita harus berhati-hati dengan dosa, karena salah satu ganjaran dari berbuat dosa ialah ia akan menyeret kita dari berbuat dosa-dosa selanjutnya. Naudzubillahi min zalik, semoga kita semua Allah hindarkan dari dosa-dosa dan Allah berikan kita ampunan.

5. TIDAK BERANI MEMPRIORITASKAN AKHIRAT DARIPADA DUNIA DI BULAN RAMADAN

Teman-teman, sadar gak dalam setahun Allah memberi kita 12 bulan, jika dalam 1 bulan saja kita tdak berani memprioritaskan Allah di bulan Ramadan terlebih saat syeitan dibelenggu, maka pada bulan kapan kita berani memprioritaskan? 

Sesibuk itukah kita? Sedangkan nabi yg merupakan pemimpin umat bisa melakukan prioritas untuk agama di bulan Ramadhan. Para ulama mampu menunjukkan ibadah yang luar biasa dan ketaatan, karena mereka berani memprioritaskan agama dibanding dunia di bulan Ramadhan. Ramadhan adalah kompetisi bersama para ahli ibadah, maka harus dipersiapkan agar tidak hanya menjadi penggembira, tetapi kita bisa menjadi pemain yang terbaik. Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk menjadi pemain yang terbaik?

Kita perlu trik yang kita sesuaikan sendiri untuk menggapai kesempurnaan pahala dan ampunan di Ramadhan ini. Karena Ramadhan adalah momen untuk memprioritaskan akhirat dan mementum persiapan 11 bulan sebelumnya , mari kita ubah mental 'diberi' menjadi 'memberi' , saatnya berpikir out of the box dalam beribadah agar bisa meningkat dan berbeda dari bulan-bulan lainnya. Semisal kalau selain Ramadan kita bisa khatam 30 juz dalam sebulan, maka bulan Ramadan apakah kita bisa menambah khatam tilawah kita? menjadi dua kali? atau lebih. Kalau di bulan lainnya, sedekah kita hanya segitu, maka bisakah di bulan ini sedekah kita lebih besar dari biasanya, dan apapun yang bisa kita maksimalkan mari kita maksimalkan. Keluarkan semua energi untuk menjadi pemain terbaik di bulan yang baik.


6. GAGAL MENGHADIRKAN RASA 'MUNGKIN INI RAMADAHAN TERAKHIR KITA :'( "

Di sepuluh terakhir bulan Ramadan, sekali lagi tak ada jaminan yang bisa kita dapatkan kalau kita bisa menyelesaikan Ramadan ini, oleh karena itu wajiblah kita bersedih jika Ramadan ini ialah Ramadan terakhir kita. Seringkali karena rasa malas yang datang, lalu kita terlalu percaya diri akan hidup kita yang masih lama dan terlalu banyak angan-angan semu, kita selalu lupa kalau tidak ada jaminan sedikitpun. Maka oleh karena itu, sekarang saatnya kita renungi dan tumbuhkan rasa istimewa terhadap Ramadan, karena barangkali ini Ramadan terakhir kita?

Karena Ramadan hanya datang sekali dari 12 bulan yang ada dalam setahun, berarti waktunya cuma sedikit, dan bertemunya hanya 30 hari, harusnya agar lebih berasa rindunya, excitednya, maka berbahagialah ketika Allah pertemukan dengan bulan Ramadan, perlakukanlah sebaik-baiknya, hadirkan rasa 'jangan-jangan ini Ramadan terakhirku' maka ketika ibadah, kita akan dapat menumbuhkan kekuatan, dan yang mungkin awalnya Ramadan kita bisa saja, menjadi lebih powerful karena kita sedang berjuang.

Terakhir, pesan ustadz Nuzul
*Maksimalkan Ramadhan kali ini. Kalau kita tidak bisa, maka bulan-bulan lainnya akan lebih berat*

====

Ya kurang lebih ada 6 hal yang dapat menggagalkan Ramadan kita, untuk itu mumpung Allah masih kasih waktu dan kesempatan untuk kita menjalani Ramadan, semoga kita bisa menjadi hamba yang Powerful dan Pemain terbaik di Ramadan kali ini.

Jangan lupa berdoa teman-teman, semoga Ramadan kita penuh dengan kebaikan-kebaikan super, dan bisa menjadi pemberat amalan ibadah kita di hari akhir.

Terimakasih banyak ustadz Nuzul Dzikri atas ilmu yang begitu luar biasa, juga untuk @anabilk yang mencatat materi beliau sehingga bisa jadi referensi tulisan ade yang ini, dan tentunya buat kalian semua yang baca. Terimakasih banyak :)

Jangan lupa di share jika ada manfaat di dalam tulisan ini, dan mari tinggalkan jejak di kolom komentar. Sekali lagi semoga bermanfaat, terimakasih semuanya.







Ade Sofiarani . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates