Sensasi minum teh dengan cara yang unik di House of Tea

Posted by adesofiarani on 09.29 in ENJOYJKT, REVIEW, TULISANLEPAS,

Berawal dari ramainya suatu thread di twitter yang membahas hidden gem atau kita sering menyebutnya surga yang tersembunyi di Jakarta, bagi anak millennial kaya gue, ngeliat ada kafe yang konsepnya unik dan punya value yang beda pasti langsung masuk list buat berkunjung kesana entah itu kapan.

Sekitar 2 bulanan tau tempat ini dan udah masuk ke dalam wishlist, Alhamdulillah tanggal 10 Februari 2019, benar-benar tanpa ada rencana yang matang, gue whatsapp Rita

“Today kemana Ta? Ke The House of Tea kuy” (Wa gue jam 12 siang)

dijawabnya dengan

“Ayo De, tapi kondangan dulu ya sore”

"Oke Sip"

Janjian di kondangan temennya, akhirnya sekitar jam setengah lima gue jalan dari rumah, dan gak begitu jauh by gojek sore itu ketemu Rita di daerah Semanan. Setelah kondangan, kita langsung cus ke daerah Jakarta Selatan tepatnya di Cilandak

Buka nya mulai pukul 16.00 ya

Sesampainya disana bermodalkan maps, akhirnya kita sampai di Jalan Poncol. Jadi lokasi nya bukan di pinggir jalan ya, melainkan di kawasan perumahan. Jadinya gak ramai dan cukup tenang. Oia untuk sampai di House of Tea, kita harus masuk ke dalam gang, yang hanya cukup untuk satu mobil.

Setelah melewati gang tersebut, kita akan disambut dengan tanah lapang yang cukup luas sebesar lapangan sepak bola, dan banyak sekali mobil yang parkir. Saat itu gue agak speechless sih, karena gak nyangka aja, dari luar kaya sempit gitu eh pas masuk wadaaaw gede pisan parkiran nya doang, setelah Rita memarkirkan mobilnya, kita masuk disambut dengan gerimis syahdu, kalau gak salah waktu itu menunjukkan sekitar pukul 18 kurang 5 menit. First impression gue datang ke House of Tea ialah ini beneran berasa kaya berkunjung kerumah kakek sendiri, bukan ke kafe atau tempat makan. Honestly, suasananya itu rumahan banget guys, jadi ada 2 lokasi di dalam House of Tea (indoor dan outdoor) dan kita bebas mau duduk dimana, kemarin sih gue memilih indoor soalnya kalau outdor lumayan sedikit basah karena agak gerimis kecil, meskipun pengen banget di luar karena suasananya menarik banget. Oia pas gue masuk juga langsung disambut hangat lho dengan owner House of Tea, pak Gun dan istri dan kita langsung bertemu dengan menu yang ada di House of Tea. 

Parkiran House of Tea

Suasana Indoor House of Tea

Kita bisa lihat banyak sekali pemuda-pemudi yang datang ke house of tea sekedar diskusi ataupun ngobrol sambil ditemani sepoci teh

Suasana Outdoor House of Tea

Btw yang spesialnya dari tempat ini ialah penyajian tehnya, jadi cukup berbeda dari kafe-kafe pada umumnya.

Contohnya seperti ini :

Kalau kalian ke tempat makan, pesen teh yang datang akan segelas teh saja kan? Berbeda kalau kalian pesan teh di House of Tea, karena yang datang bukan segelas, melainkan satu teko keramik dan gelas keramik yang mungil. Spesialnya lagi, teh yang kalian pesan boleh diseduh max 3 kali, jadi bakalan awet banget deh tuh tehnya, meskipun tetap di seduhan pertama yang paling enak.

as simple as tea from grandfather house

Sore itu Rita puasa, dia pesan nasi goreng rempah untuk berbuka, dan kita pesan basic and favourite menu di house of tea, yaitu white tea.

Tidak menunggu lama, sekitar 5 menit duduk tehnya datang, ketika white tea diantarkan oleh waitress, sang waitress sempat mengajari simple tutorial untuk meminum white tea ini, seingat gue dia bilang 'jangan langsung diminum, biarkan 2-3 menit dulu tehnya bercampur dengan air'. Baik, karena kami baru pertama kesini, maka jawaban gue hanyalah mengangguk dan menuruti apa yang dia katakan.

Setelah 3 menit berlalu, gue dan Rita langsung excited buat nyoba teh nya, kesan pertama meminum white tea ialah, rasanya jauhhhh berbeda dengan teh-teh yang sering gue minum, jadi kaya minum air hangat, tapi pas di mulut baru berasa teh nya, lembut banget rasanya tapi bikin nagih. Itu sih kesan gue di tegukkan pertama sama white tea, tapi setelah tegukkan kedua dan ketiga udah lumayan berasa teh nya, meskipun tetap beda.

Gimana ya, agak susah sih menggambarkan gimana rasanya, intinya yang gue salut dengan teh nya disini ialah, teh nya itu original banget, ya gimana gak original ya? itu diseduh dari daun teh pilihan *lhokokkayaiklan? 

Habis mencoba teh, akhirnya nasi goreng rempahnya Rita datang, pas banget sudah adzan magrib, dan dia udah bisa buka puasa, kalau ditanya gimana rasa nasgor nya, gue kasih nilai 8.5/10 soalnya endesss banget woyyyy, rempahnya berasa, toppingnya banyak jadi worth it banget lah, lo gak bakalan kecewa kalau ke house of tea nyobain nasi goreng rempahnya, karena selain porsinya banyak rasanya juarakk.

Udah mau jam 7, alhamdulillah hujan sudah mulai berhenti, habis Rita sholat gue ngajakkin dia pindah tempat duduk di luar biar dapet suasananya juga , ketika di luar kita sebenarnya lebih banyak foto-fotonya, hahaha ya gimana coba? tempatnya menarik banget, banyak barang antik nan jadoel yang tjakep kalau dijadiin object foto, udah gitu alhamdulillahnya lagi juga gak terlalu ramai.

Udah kelar foto-foto, karena udah malam akhirnya kita memutuskan untuk pulang, cuman sebelum pulang emang ada aja halangannya, yaitu hujan deras. Pas mau pamit sama om Gun, akhirnya kita gak dibolehin pulang, dan diajak duduk dulu sama om Gun yang ternyata masyaAllah sekali inspiring story om Gun

Gue ceritain yah,

Jadi, kenapa sih om Gun ini buat tempat semacam House of Tea? Itu semua berawal dari keluarga om Gun, yang punya perkebunan teh di berbagai daerah. Tapi ternyata yang bikin gue kaget, om Gun itu dulu ialah seorang pilot. Based on story yang om Gun kasih tau, jadi dulu om Gun itu kuliah pilot helikopter di Amerika, terus di tahun 80/90-an gue lupa, keluarga om Gun mengalami masalah, yang pada akhirnya membuat beliau harus balik ke Indo, dan meneruskan bisnis perkebunan teh keluarganya. Kata om Gun, dulu lumayan banyak perkebunan teh punya keluarga beliau, cuman karena masalah dan beberapa kondisi, akhirnya sisa 2 di Purwakarta dan di Bogor. Terus setelah balik, om Gun fokus mengurus kebun teh keluarga hingga akhirnya keluarga kecil om Gun mengajak beliau untuk buka rumah teh di Jakarta yang kita sebut House of Tea, basic ide house of tea emang dari anak-anaknya om Gun, dimana product teh terbaik dari kebun teh diolah dengan cara yang berbeda di house of tea ini.

Fokus mendengar cerita dari om Gun

Back to suasana yang sengat homie di tempat ini, ialah property yang menghiasi house of tea, gimana ya uniq, antik, limited. Emang kesan seperti rumah kakek kita sendiri ini relate banget kalau kalian kesini, pas ngobrol sama om Gun juga gue sempet tanya, ini kok unik-unik banget ya om barang-barangnya, terus beliau jawab semua yang ada di dalam rumahnya beliau keluarkan. Jadi bukan by concept diawal melainkan apa yang ada, tapi beliau keluarkan.

FYI, kalau kalian tertarik banget sama teh, ternyata om Gun juga mengadakan kelas tentang teh, kayak sejauh ini kan kita cuma kenal teh hijau, teh hitam, teh putih, dan teh oolong. Ternyata di house of tea ini kita bakalan belajar mengenal berbagai macam teh seperti yang dijelaskan di gambar ini

jenis-jenis teh 

Setelah kita ngobrol banyak tentang teh sama om Gun, kita juga gak lupa buat lihat berbagai macam teh yang dijual house of tea dalam bentuk pack, ada white tea, green tea, dsb. Jadi kalau kalian kesini dan ketagihan sama tehnya, jangan khawatir! kalian bisa beli dan bawa pulang teh spesial dari house of tea.

white tea in your hands. you must try it!

gitar antik om gun

Mesin tik yang udah jarang kita temui saat ini

Saran gue, kalau kalian kesana lebih baik setelah ashar karena house of tea bukanya dari sore sampai malam, disana banyak banget inspirasi dan ilmu baru yang bakalan kalian dapetin. So, semoga tulisan ini bermanfaat, dan bisa menjadi tambahan referensi kalian untuk hangouts di sekitaran Jakarta.

nb : bonus (foto sama om Gun)

Thankyou om Gun atas sharing-sharingnya tentang teh

Terakhir, terimakasih buat kalian yang sudah mampir ke tulisan gue yang ini, jika ada yang mau di diskusikan bisa komentar dibawah, jangan lupa di share jika ada manfaatnya, sampai jumpa di next post :)

special information :
harga white tea 1 teko : 50k
harga nasi goreng rempah : ± 40k

Bye Bye..