Kamis, 11 April 2019


Kalau gue sadari, di Jakarta itu banyak banget tempat-tempat baru yang menarik buat di explore salah satunya museum. Kalau kata museum lebih dekat ke peninggalan masa lalu, maka ada museum baru dan kekinian banget dimana museum tersebut sempet booming karena foto instagramable anak-anak milenial disana. Apalagi namanya kalau bukan museum macan.

Jadi setelah gue browsing, gue baru sadar kenapa dinamakan museum Macan ialah karena itu singkatan dari (Modern and Contemporary Art in Nusantara). Sebuah pameran karya seni rupawan yang diciptakan oleh bapak Haryanto Adiekoesomo, salah satu crazy rich Indonesia yang memiliki banyak koleksi karya seni. Tapi gak hanya karya seni dari dalam negeri aja lho yang ada di museum macan, banyak juga karya seni mancanegara yang bisa kita lihat disana, seperti 'infinity mirrored room' karya seniman Jepang, Yayoi kusama.

Infinity Mirrored Room
Museum macan pertama kali buka itu bulan November 2017, jadi ketika awal-awal buka gue udah liat euphoria orang-orang di instagram tentang museum ini, menarik sih ya seperti keliatan di foto, tapi itu juga belum menggerakkan kaki gue untuk berkunjung kesana.

Sampai suatu hari, gue kedatangan temen kuliah di UKM yang kebetulan dia cuma semalam di Jakarta, dan nginep di rumah gue. Karena dia dateng ke Jakarta hari jumat dan sabtu sore udah balik, dia ngajak gue buat main ke museum macan di sabtu paginya. Baiklah untungnya gue belum pernah kesana juga, jadi cukup excited.

Musem macan itu terletak di gedung AKR daerah kebun jeruk, kalau dari rumah gue naik motor cuma 30 menit itupun sama macet-macetnya. Karena seperti biasa, sebelum gue kesana gue sempet cek dulu dari google maps gimana jalur-jalurnya, kalau kalian yang mau kesana bisa lewat berbagai macam transportasi berikut buat detailnya

https://www.museummacan.org/visit
Kayanya informasi diatas udah jelas banget ya tentang museum macan, tapi sepertinya kalau sekedar informasi doang, rasanya gak cukup. Maka gue akan menceritakan perjalanan dan euphoria yang gue rasakan ketika ke museum macan.

Gue dan Ien berangkat dari rumah jam setengah 11, padahal informasi yang gue tau museum macan terbagi 2 sesi kunjungan, yang pertama pukul 10.00 - 14.00 dan yang kedua 14.00-18.00. Karena Ien harus flight sore harinya, gue rasa cukup deh sampe jam 2 aja disana, jadi kita dateng di sesi pertama.

Sesampainya di museum macan, karena gue bawa motor gue agak shock karena parkiran motor yang resminya itu lumayan jauh dan agak ribet, sampai akhirnya sama mas security di tawarin parkir di samping tambal ban depan museum macan, dan ternyata banyak juga motor yang parkir disana. Setelah parkir lalu kita masuk ke dalam gedung AKR, first impression gue ialah ini gedung besar, sepi, dan lowong banget gitu, jadi gak rame. Disambut dengan storenya starbucks yang sangat cozy, terus beberapa store coffeshop, restoran, dan minimart. Lalu berdasarkan petunjuk security, museum macan berada di lantai 3 jadi kita harus naik eskalator dulu ke lantai 3. Ketika udah sampe di lantai 3 nya, kita langsung ketemu ticketing dan meskipun kita weekend dan tanpa booking online terbelih dahulu ticketingnya sepi dan gak perlu ngantri-ngantri. Sesuai dengan HTM yang udah kalian lihat diatas, pembayaran bisa dilakukan dengan uang cash atau non tunai kayak debit card dsb.

Setelah bayar, kita dapet tiket masuk yang tertulis 3 exhibition yang bisa kita masuki dan tangan kita di cap oleh petugasnya, pas di cap tiba-tiba gue inget kalau mau masuk dufan juga kaya gini di capnya hahaha.

Kalau di lantai 3 tempat kita beli tiket, maka untuk ke exhibitionnya kita harus naik eskalator sekali lagi, dan cukup panjang eskalatornya. 

Sebenarnya kalau kita lihat di tiket, pada periode (16 Maret - 30 April) , museum macan cuma ada 3 exhibition yang dibuka


  1. Rubberscape by Shooshie Sulaiman
Siapa itu Shooshie Sulaiman, beliau adalah seorang seniman perempuan kelahiran Malaysia yang sangat tertarik dengan karet. Jadi di Exhibition Rubberspace ini kita akan masuk ke dalam ruangan yang didalamnya banyak daun-daun berjatuhan, aromanya juga seperti di dalam hutan. Dan kerennya lagi, kita juga akan mendengar suara dari salah satu perkebunan karet di Malaysia, dan itu berasa banget hawa-hawa perkebunannya. Di dalam rubberspace juga kita bisa bermain permainan tradisional khas melayu, seperti karet, congklak, dan membuat karakter dari cap dan stempel yang lucu-lucu banget. Jadi exhibition ini juga cocok untuk anak-anak dan mereka akan betah main disini

Kalian bisa duduk sambil mendengarkan suara dari perkebunan karet di Malaysia lalu membuat karya seni dari cap dan stempel
Jadi stempel yang disediakan itu berbagai macam bentuk dari daun, mata, telinga, kuping, hidung, mulut dll

  1. 2. Infinity Mirrored Room by Yayoi Kusama

Seinget gue dari pertama kali museum macan buka di akhir tahun 2017, nama beliau adalah yang paling rame disebut orang-orang, apalagi karya seni beliau yang menurut gue luar biasa keren, agak menyesal sih kenapa gue gak ke museum macan ketika karya ibu Yayoi Kusama lagi banyak-banyaknya di display, dan sekarang sisa satu huhuhu.

Infinity Mirrored Room adalah exhibition kedua di museum macan yang gue masuki setelah rubberspace, kalau dilihat dari tempat orang-orang mengantri ruangan ini yang paling menarik karena rame antriannya, padahal kala itu gue ngerasa gak terlalu banyak orang di sini.

Karena gue penasaran sama isinya, maka gue dan Ien ikutan mengantri. Rules sebelum masuk ke ruangannya ialah, kita tidak boleh membawa tas kecuali hp, boleh masuk sendiri atau berdua, dan maksimal 30 detik, lebih dari itu kita diharuskan keluar dan kalau mau masuk lagi ya antri lagi.

Nah bisa keliatan kan ada yang antri?
Setelah antri kalian bisa merasakan ruangan keren ini
Ruangannya itu kecil, dipenuhi kaca tapi sangat artistic. Warna dari lampu-lampunya bisa berubah-rubah, dan selalu keren. Kalau kalian gak cukup sekali masuk ke dalam, bisa antri lagi kok dan bisa masuk lagi kalau belum puas hahaha.

3. Jeihan : Hari-hari di Ciracas

Kalau 2 exhibition tadi karya artist mancanegara, maka saatnya kita lihat karya seni asal Indonesia. Beliau adalah pelukis hebat asal Jawa barat yang bernama Jeihan Sukmantoro. Di exhibition ini kita akan melihat 30 lukisan Jeihan dari tahun 1963 sampai dengan tahun 1981 ketika beliau tinggal di Cicadas, sebuah kawasan di timur Bandung.

Areanya paling luas dan berbeda lantai dari 2 exhibition lainnya, dari rubberspace kita harus naik eskalator lagi untuk ke pamerannya Jeihan.

Eskalator menuju Hari-hari di Cicadas by Jeihan


Tidak boleh foto terlalu dekat dengan lukisan, tidak boleh menyentuh dan tidak boleh berisik (rules in here)
Ada sesuatu yang menarik ketika gue melihat lukisan-lukisan beliau, ternyata saat Jeihan melukis ini beliau melukiskan dirinya, keluarganya, dan orang-orang disekitarnya. Dan semuanya menampakkan lukisan mata yang hitam dan tidak ada yang senyum. Potret yang Jeihan lukis menggambarkan respon pribadi beliau terhadap pergolakan sosial dan politik di Indonesia pada awal 1960an. Sapuan warna hitam yang menutupi mata menggambarkan keprihatinan beliau terhadap masa depan bangsa yang tidak menentu.




Setelah berjalan-jalan ke semua exhibition di Museum macan, maka tempat terakhir yang bisa kita kunjungi adalah store marchandise, kalau kalian suka sekali dengan stuff-stuff unic, lucu, artistic cocok banget kalian berburu kesini dan banyak banget berbagai macam merchandise yang bisa kalian beli. Selain itu juga terdapat buku-buku seni yang keren-keren dan jarang gue lihat selain di Museum macan.

Salah satu spot bagus di Merchandise store Museum Macan
Setelah belanja di Merchandise Store, waktunya kita pulang. Penutup yang bisa gue kasih buat kalian yang mau kesini ialah, jangan lupa kepo tentang museum macan di instagramnya @museummacan atau di websitenya . Karena di beberapa tanggal tertentu pameran yang akan ditampilkan bakalan beda-beda dan pasti lebih keren.

Thankyou Indri udah ngajakin ade kesini, semoga kita bisa explore Art Exhibition di tempat lainnya.

Nyobain Bucket Hat di Marchandise Store
Daaan, untuk kalian yang sudah membaca sampai kalimat ini. Terima kasih banyak, semoga tulisan ini bermanfaat, gue sangat senang kalau kalian meninggalkan jejak juga di kolom komentar, insyaAllah kita bisa diskusi dan bertukar fikiran. Sekali lagi, terimakasih semuanya. Jangan lupa di Share biar banyak yang main ke museum macan.

Karena weekend di Jakarta gak selalu ketemu mall kok, museum macan selalu terbuka buat kalian yang suka pameran-pameran seni.

Thankyou All,
See you on another post :)

Ade Sofiarani . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates