Rabu, 12 Mei 2021

 


Catatan akhir Ramadan 1442 H


Bismillah, 

Alhamdulillah ala kulli hal. Hari ini, Rabu 12 Mei 2021 tepat 30 Ramadan 1442 H.


Di penghujung ramadan kali ini, banyak hal yang harus dievaluasi terkait ibadah yang masih compang-camping dan kurang powerfull. Tapi niat baik tidak pernah meleset, Alhamdulillah Ade dibantu jurnal ramadan, banyak hal yang bisa tercatat dan terangkum dengan baik dan bisa menemani Ade selama sebulan penuh tanpa sosmed.


Ramadan sudah di penghujung waktunya, gema takbir sudah berkumandang, besok umat muslim merayakan hari kemenangan, hari yang suci, hari yang putih dan bersih, hari yang berkah dan berbahagia, tentunya hari yang penuh harapan dan mimpi yang baik untuk bulan-bulan berikutnya.


Ramadan mengajarkan banyak hal, tentang kebiasaan baik yang terbentuk untuk mengingatkan kita agar siap menghadapi ujian yang lebih berat di bulan-bulan berikutnya.


Tubuh kita diajak bekerja keras selama Ramadan untuk sampai di titik maksimalnya dalam beribadah, dari bangun tidur sampai tidur lagi. Harapannya semoga kita tidak taat hanya di 30 hari saja, melainkan di 365 hari kedepan.


Besok memasuki bulan syawal, semoga Al Quran tetap jadi sahabat yang lebih dekat dibanding smartphone kita, semoga setiap ayat yang kita baca, yang kita tadaburi, yang kita pelan-pelan hafalkan bisa menjadi saksi kalau selama di dunia kita berusaha terus belajar dari Al Quran.


Ramadan juga mengajari kita tentang makna sedekah yang lebih dalam, tidak hanya sebagai simbolis melainkan bentuk menggugurkan harta-harta kita. Karena ada uang orang lain di dalam uang kita. Semoga setelah ramadan kita tetap bisa maksimal sedekahnya.


Di 10 hari terakhir Ramadan, Allah berikan kesempatan untuk ummatNya mengejar lailatul qadr, malam 1000 bulan, malam yang paling ditunggu oleh umat muslim di seluruh dunia, semoga Allah memberikan keridhoanNya untuk kita yang berupaya untuk mendapatkan malam lailatul qadr dengan berbagai macam usaha.


Diawal ramadan, kita diingatkan bahwa bulan ini adalah bulan pertandingan para ulama seluruh dunia, setiap muslim berlomba-lomba menjadi pemain terbaik dari amal ibadahnya masing-masing, para ulama tidak ingin ketika Ramadan pergi, kita hanya sebagai penonton dan penggembira saja, melainkan bisa jadi pemain terbaik dan berharap diujung Ramadan Allah berikan kemenangan dalam bentuk ampunan yang selalu menjadi doa-doa kita di bulan ini.


“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni”


Semoga Allah memberikan kita kesempatan untuk bertemu Ramadan di tahun depan dan tahun-tahun berikutnya, semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk melewati 11 bulan kedepan.


Tidak apa-apa kita menangis saat Ramadan pergi, bisa jadi air mata kita bentuk taubat kita selama ini yang masih belum bisa maksimal ibadahnya.


Semoga Allah memaafkan kita, meridhoi kita, memberkahi kehidupan kita sampai kita bisa bertemu di Surga. Aaminn Allahumma Aaminn.


Ade Sofiarani . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates