Karena Rindu, tak cukup dengan DOA
Saudariku sayang, kau tahu ..
Satu minggu ku tak melihat wajahmu, aku merasakan ada bagian
tubuhku yang sedikit hilang..
Entah kenapa, dirimu ada di dalam tubuhku, begitupun sebaliknya..
Saudariku, bulan kemarin hampir 3 minggu kita tidak bertemu dalam lingkaran yang selalu ku nanti-nanti
Lingkaran yang membuat hatiku tenang jika aku sudah duduk disampingmu,
Lingkaran yang membuat ku mengerti akan banyak hal, termasuk memahami mu..
Lingkaran ini yang begitu aku rindu, dan rindu ku tak bisa ku tahan jika tak melihatmu ada di depanku..
Dan karena rindu yang begitu dalam ini, aku memutuskan untuk pergi..
Saat itu, Jarak ku lebih dari 100 KM dari tempat pertemuan kita,
untuk memutuskan datang, sesungguhnya aku sangat bingung, karena banyak yang akan ku korbankan
3 pertemuan kelas yang harus rela di alfa, capek yang pasti ku rasa, 3 jam naik bus yang luar biasa tegang nya, dan banyak hal..
Tapi aku sadar, semua yang ku korbankan masih jauh lebih kecil dibandingkan perjuangan sahabat-sahabat Rasulullah dulu,
apalagi di saat ini, banyak perjuangan yang mungkin lebih besar , seperti harus melewati antar Negara, harus rela kedinginan karena udara diluar sangat bersalju,
dan banyak hal yang aku pikir, sangat jauh dibandingkan pengorbananku untuk bertemu denganmu..
Tapi saudariku, semua letih dan lelah yang kurasa disaat perjalanan untuk bertemu dengan mu,
semuanya hilang disaat aku mendengar langkah kaki mu, melihat wajah cantikmu yang tersenyum sambil mengulurkan tanganmu..
Semuanya hilang, dan tergantikan dengan nikmat yang luar biasa, nikmat kebahagiaan yang tidak bisa kugambarkan..
Entah kenapa, dirimu ada di dalam tubuhku, begitupun sebaliknya..
Saudariku, bulan kemarin hampir 3 minggu kita tidak bertemu dalam lingkaran yang selalu ku nanti-nanti
Lingkaran yang membuat hatiku tenang jika aku sudah duduk disampingmu,
Lingkaran yang membuat ku mengerti akan banyak hal, termasuk memahami mu..
Lingkaran ini yang begitu aku rindu, dan rindu ku tak bisa ku tahan jika tak melihatmu ada di depanku..
Dan karena rindu yang begitu dalam ini, aku memutuskan untuk pergi..
Saat itu, Jarak ku lebih dari 100 KM dari tempat pertemuan kita,
untuk memutuskan datang, sesungguhnya aku sangat bingung, karena banyak yang akan ku korbankan
3 pertemuan kelas yang harus rela di alfa, capek yang pasti ku rasa, 3 jam naik bus yang luar biasa tegang nya, dan banyak hal..
Tapi aku sadar, semua yang ku korbankan masih jauh lebih kecil dibandingkan perjuangan sahabat-sahabat Rasulullah dulu,
apalagi di saat ini, banyak perjuangan yang mungkin lebih besar , seperti harus melewati antar Negara, harus rela kedinginan karena udara diluar sangat bersalju,
dan banyak hal yang aku pikir, sangat jauh dibandingkan pengorbananku untuk bertemu denganmu..
Tapi saudariku, semua letih dan lelah yang kurasa disaat perjalanan untuk bertemu dengan mu,
semuanya hilang disaat aku mendengar langkah kaki mu, melihat wajah cantikmu yang tersenyum sambil mengulurkan tanganmu..
Semuanya hilang, dan tergantikan dengan nikmat yang luar biasa, nikmat kebahagiaan yang tidak bisa kugambarkan..
Saudariku,
Ada disampingmu adalah nikmat terbesar yang ku miliki, persaudaraan yang diikat atas iman ialah anugrah yang sangat ku syukuri..
sehingga, mungkin hanya doa tak cukup menjadi wakil atas rindu ini, meski ku yakin saat doa rabithah ku lantunkan sambil melihat wajahmu,
Ada disampingmu adalah nikmat terbesar yang ku miliki, persaudaraan yang diikat atas iman ialah anugrah yang sangat ku syukuri..
sehingga, mungkin hanya doa tak cukup menjadi wakil atas rindu ini, meski ku yakin saat doa rabithah ku lantunkan sambil melihat wajahmu,
Allah sudah mengirimkan sinyal rinduku padamu..
